Terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam pencapaian akreditasi AUN Program Studi Ilmu Tanah. Akreditasi AUN ini berlaku selama lima tahun kedepan, 2019-2024. AUN (ASEAN University Network) merupakan jaringan penjaminan kualitas pendidikan tinggi di ASEAN dengan tanggung jawab untuk mempromosikan penjaminan mutu di lembaga pendidikan tinggi, meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, dan berkolaborasi dengan badan-badan regional dan internasional untuk kepentingan masyarakat ASEAN. Diharapkan dengan terakreditasi AUN ini Program Studi Ilmu Tanah dapat semakin meningkatkan kualitas pendidikannya dan meningkatkan jejaring dalam asosiasi Universitas di ASEAN.
berita
Beberapa dosen Prodi Ilmu Tanah mengikuti 14th ESAFS 2019 di Taipei, Taiwan. ESAFS merupakan konferensi internasional yang didedikasikan untuk pertukaran kemajuan terbaru dalam bidang ilmu tanah di wilayah Asia Timur dan Tenggara. Konferensi ini menyediakan platform untuk interaksi di antara para ilmuwan, konsultan, dan pembuat kebijakan yang bertanggung jawab untuk penelitian dan transfer teknologi ilmu tanah, manajemen pupuk, dan nutrisi tanaman agar dapat menghadapi perkembangan industri yang pesat.
Dr. Ir. Mulyanto Darmawan, M.Sc merupakan Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas dibawah Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik. Pada tanggal 18 Oktober 2019 bertempat di Ruang Multimedia Gedung MMA lantai 3, Fakultas Pertanian UGM, Dr. Darmawan menyampaikan kuliah umum dengan topik Informasi Geospasial bagi Pertanian. Kuliah dihadiri oleh sekitar 50-an mahaswa dari Depart Tanah maupun dari Dept lainnya. Di dalam kuliahnya, Dr. Darmawan menyampaikan isu-isu Nasional terkait persiapan negara dalam menindaklanjuti Era 4.0 dalam kaitannya dengan bidang Pertanian.
Prof. Dr.rer.nat. Junun Sartohadi, M.Sc.
Diundang sebagai International Guest Speaker dalam seminar yang di selenggarakan oleh Graduate School of Maritime Sciences, Kobe University pada tanggal 18- 23 Maret 2019.
Dalam acara tersebut Prof. Junun berbicara mengenai ancaman bencana baik yang ada di pesisir maupun pegunungan. Dalam serangkaian acara tersebut Prof. Junun bertemu dengan beberapa ahli dari beberapa universitas di dunia, yaitu Prof. Christopher Gomez (ahli sediment laut-pantai), Prof. Yamauchi (ahli Fisika Nuklir), Prof. Patrick Wassmer (Ahli sedimen tsunami) dan Prof. Vit Vlimex (Ahli Longsor).
Fakultas Pertanian UGM yang dipromotori Dr. Benito Heru Purwanto bekerjasama dengan The Flemish Interuniversity Council Belgium dengan Promotor Prof Stefaan De Neve dari Universitas Gent, Belgia, Universitas Syah Kuala, Universitas Andalas, Universitas Udayana melaksanakan penelitian pemanfaatan bambu sebagai bahan baku biochar. Seperti diketahui, biochar adalah bahan arang aktif yang digunakan sebagai pembenah tanah untuk mengurangi pencemaran lingkungan pertanian dan potensial menjaga kesuburan tanah. Biochar memiliki kualitas yang berbeda bergantung pada bahan dan proses pembakaraannya. Berbagai teknologi pirolisis dan berbagai bahan baku dapat digunakan untuk menghasilkan biochar. Hal tersebut menghasilkan variasi besar dalam sifat biochar yang dihasilkan yang pada gilirannya dapat mempengaruhi efektivitas biochar untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Kuliah tamu kali ini diisi oleh Prof. Stefaan De Neve dari Faculty of Bioscience Engineering, Ghent University, Belgium. Disela-sela kunjungan beliau untuk menjalin kerjasama dengan Departemen Tanah UGM, beliau berkesempatan memberikan kuliah umum pada mahasiswa S1 dan mahasiswa pasca sarjana (S2 dan S3) Departemen Tanah UGM. Kuliah umum kali ini dimoderatori oleh Dr. Benito Heru Purwanto, M.Agr. selaku Ketua Departemen Tanah.
Kuliah tamu kali ini dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama yaitu pada Hari Rabu, 21 November 2018. Kuliah tamu sesi ini diisi dengan tema Kesuburan Tanah. Kuliah ini diberikan kepada mahasiswa S1 Departemen Tanah yang memang sedang mengampu matakuliah Kesuburan Tanah pada semester ini.
Pada tanggal 20 November 2018 telah dilaksanakan pertemuan pendahuluan tentang kerjasama riset kolaborasi terkait Biochar di Ruang Sidang Dekanat Fakultas Pertanian UGM. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut terhadap proposal proyek kerjasama yang telah disusun sebelumnya. Kerjasama ini diikuti tidak hanya oleh pihak akademisi akan tetapi juga oleh pihak swasta selaku penyedia material (biochar).
Tim yang terlibat dalam kerjasama riset Biochar ini adalah Departemen Tanah Universitas Gadjah Mada yang diwakili oleh Dr. Benito Heru Purwanto, M.Agr. beserta beberapa staf Departemen; Prodi Ilmu Tanah Universitas Syah Kuala yang diwakili oleh Prof. Dr. Ir. Darusman, M.Sc.; Prodi Agrotechnology Universitas Udayana yang diwakili oleh Dr. Ir. Anak Agung Istri Kesumadewi; Jurusan Tanah Universitas Andalas yang diwakili oleh Prof. Dr. Ir. Herviyanti; Faculty Bioscience Engineering Ghent University yang diwakili oleh Prof. Stefaan De Neve; serta Bambu Nusa Verde yang diwakili oleh Marc Pieter.
Kuliah tamu kali ini diisi oleh Dr. Iin P. Handayani yang saat ini merupakan professor di Murray State University, Kentucky, USA. Beliau merupakan alumnus Departemen Ilmu Tanah tahun —. Beliau saat ini menggeluti bidang agronomy di Hutson School of Agriculture, Murray State University, Kentucky.
Pada kunjungan beliau ke Yogyakarta kali ini, beliau berkesempatan memberikan kuliah umum kepada mahasiswa S1 kelas Konservasi Lahan dan Kesuburan Tanah serta mahasiswa S2 bidang Sosial-ekonomi pertanian dan Hama penyakit tanaman. Kuliah umum kali ini dimoderatori oleh Nur Ainun H.J. Pulungan, Ph.D sebagai dosen pengampu mata kuliah Konservasi Lahan saat itu.
Seminar Internasional dengan tema “Organic Agriculture in The Tropics – State-of-the Art, Challenges, and Opportunity” sukses dilaksanakan pada 20-24 Agustus 2017 lalu. Seminar dilaksanakan di University Club (UC) Hotel, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Kegiatan Seminar Internasional ini terselenggara atas kerjasama 4 universitas dan lembaga penelitian nasional dan internasional, yaitu Fakultas Pertanian UGM-Yogyakarta, Fakultas Pertanian UPN-Yogyakarta, Fakultas Pertanian UNS-Solo, Ghent University-Belgium, Balai Penelitian Tanah (Balittan) Bogor, dan juga ISOFAR (International Society of Organic Agriculture Research).