Yogyakarta 4 September 2024 – Departemen Tanah Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kuliah tamu internasional yang mencerahkan oleh Profesor Cheng-I Hsieh. Acara ini berlangsung di Auditorium Harjono Danoesastro dan menarik perhatian banyak mahasiswa, terutama mahasiswa S1 Ilmu Tanah, yang memiliki minat besar dalam Perubahan Iklim dan Pertanian Cerdas.
Prof. Cheng, seorang ahli terkemuka di bidang pertanian presisi, menyampaikan kuliah yang menarik dengan fokus pada integrasi teknologi mikrometeorologi dan praktik pertanian karbon. Wawasannya menjelaskan bagaimana pendekatan inovatif ini dapat berkontribusi secara signifikan terhadap praktik pertanian berkelanjutan sambil menghadapi tantangan mendesak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.
Selama kuliah, Prof. Cheng menekankan pentingnya mikrometeorologi dalam memahami kondisi iklim lokal dan dampaknya terhadap produktivitas pertanian. Ia menjelaskan bagaimana pengukuran yang tepat terhadap kondisi atmosfer dapat membantu petani membuat keputusan yang tepat, yang pada akhirnya meningkatkan hasil panen dan mengurangi dampak lingkungan. Konsep pertanian karbon juga menjadi topik utama diskusi. Prof. Cheng menjelaskan bagaimana praktik pertanian dapat dioptimalkan untuk menyimpan karbon di dalam tanah, sehingga mengurangi efek perubahan iklim. Ia menyoroti berbagai teknik, seperti penanaman tanaman penutup dan pengolahan tanah yang minim, yang tidak hanya meningkatkan kesehatan tanah tetapi juga berkontribusi pada penyimpanan karbon.
Mahasiswa sangat terlibat selama sesi tanya jawab, di mana mereka mengajukan pertanyaan tentang aplikasi praktis mikrometeorologi dan pertanian karbon di Indonesia. Prof. Cheng mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis tentang bagaimana teknologi ini dapat diadaptasi ke konteks lokal, mengingat tantangan unik yang dihadapi oleh petani Indonesia. Kuliah ini juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam menghadapi perubahan iklim. Prof. Cheng menyerukan kemitraan antara ilmuwan, pembuat kebijakan, dan petani untuk mengembangkan strategi efektif yang mempromosikan pertanian berkelanjutan sambil memastikan ketahanan pangan.
Saat acara berakhir, banyak mahasiswa menyatakan apresiasi mereka atas kesempatan untuk belajar dari seorang ahli terkemuka di bidangnya. Kuliah ini tidak hanya memperkaya pemahaman mereka tentang pertanian presisi tetapi juga menginspirasi mereka untuk mengeksplorasi solusi inovatif terhadap tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dalam karir masa depan mereka. Departemen Tanah terus memprioritaskan acara seperti ini, menyadari peran penting pendidikan dalam membentuk generasi baru profesional pertanian yang siap menghadapi tantangan global. Kolaborasi dengan para ahli internasional seperti Prof. Cheng adalah bukti komitmen UGM untuk memajukan pengetahuan dan mempromosikan praktik berkelanjutan dalam pertanian.
Sebagai kesimpulan, kuliah tamu oleh Profesor Cheng-I Hsieh merupakan kontribusi signifikan terhadap diskusi yang sedang berlangsung tentang perubahan iklim dan pertanian. Kegiatan ini juga sesuai dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 13: Penanganan dan Perubahan Iklim. Hal ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana pertanian presisi dapat memainkan peran penting dalam menciptakan masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan, terutama di tengah tantangan perubahan iklim.
Penulis : Adam Roesdewanto
Editor : Permata Harty