Program Kunjungan Kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah (KMIT) UGM berlangsung di Bakpia Juwara Satoe, Berbah, Sleman. Acara tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi mahasiswa dalam bidang kewirausahaan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).
Zaky Ahmad Lazuardi, mahasiswa Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UGM, berhasil meraih beasiswa prestisius Japan Student Services Organization (JASSO). Beasiswa ini memberinya kesempatan untuk mengikuti program studi selama satu tahun (September 2024 – Agustus 2025) di Yamagata University, Jepang, dan terlibat langsung dalam penelitian inovatif di bidang pertanian berkelanjutan.
Perjalanan Zaky dalam meraih beasiswa ini dimulai pada November 2023 ketika ia mengetahui tentang program JASSO yang menawarkan beasiswa bagi mahasiswa internasional. Dengan semangat tinggi, Zaky mempersiapkan dokumen seperti transkrip nilai, surat rekomendasi dari Dekan, rencana penelitian, dan CV. Namun, ia belum berhasil pada periode pendaftaran awal.
Fadilla Ramadhani, seorang mahasiswa Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UGM, berhasil meraih beasiswa bergengsi Japan Student Services Organization (JASSO). Beasiswa ini memberinya kesempatan untuk mengikuti program selama satu tahun (September 2024 – Agustus 2025) di Yamagata University, Jepang untuk melakukan kegiatan penelitian.
Perjalanan Fadilla dalam meraih beasiswa ini tidaklah mudah. Pada usaha pertamanya, ia sempat gagal mendapatkan beasiswa JASSO. Namun, pada tahun 2024, Fadilla menerima informasi bahwa beasiswa tersebut kembali dibuka untuk periode satu tahun yang dimulai pada Agustus/September 2024. Dengan semangat yang baru, ia mempersiapkan seluruh dokumen yang diperlukan dengan cermat, termasuk transkrip nilai, surat rekomendasi dari Dekan, rencana penelitian, dan CV.
Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, menjadi tuan rumah kuliah umum internasional oleh Prof. Dr. Naoto Matsue. Acara ini menarik perhatian beragam mahasiswa sarjana dan pascasarjana yang antusias untuk mempelajari solusi inovatif terhadap tantangan air global.
Prof. Dr. Naoto Matsue seorang ahli terkemuka dalam ilmu lingkungan dan pengolahan air, menyampaikan kuliah yang menarik berjudul “Easy Disinfection of Drinking Water Using Al Foil Treated with Alkali” Penelitiannya berfokus pada peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB khususnya Tujuan 6: Air Bersih dan Sanitasi.
Riska Ayu Purnamasari, S.Si., M.Agr.Sc., Ph.D., dosen Departemen Tanah, mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Program Latsar ini berlangsung selama tiga bulan melalui metode daring dan luring.
Pada sesi luring (klasikal), pelatihan diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan (PPSDMAP) Kementerian Perhubungan. Sesi tersebut berlangsung selama lima hari, yaitu pada 9–13 Desember 2024, di PPSDMAP Kementerian Perhubungan, Kabupaten Bogor. Lebih dari 300 peserta dari berbagai perguruan tinggi negeri turut berpartisipasi, termasuk dari UGM, UNJ, ITB, UPN Veteran Jawa Timur, IPB University, Politeknik Negeri Bandung, dan Universitas Negeri Makassar.
Yogyakarta, 10 Desember 2024 – Monitoring dan evaluasi (monev) laporan akhir kegiatan survei investigasi dan desain sebagai bagian dari program mendukung cetak sawah 2025 (Quick Win) telah dilaksanakan. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta, dengan tujuan mengevaluasi pencapaian dan kualitas laporan dari dua tim survei yang bekerja di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, untuk tahun anggaran 2024.
Proyek ini melibatkan dua tim yang diketuai oleh para ahli berpengalaman: Tim A, dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.P., M.Sc., dan Tim B, dipimpin oleh Dr. Makruf Nurudin, S.P., M.P.
Madiun, 6-7 Desember 2024 – Departemen Tanah sukses menyelenggarakan kegiatan konsinyering di Aston Madiun Hotel & Conference Center. Acara ini menjadi momen strategis untuk mengevaluasi dan merencanakan berbagai agenda akademik, seminar internasional, serta penelitian mahasiswa.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah agenda penting dibahas, di antaranya:
- Evaluasi Perkuliahan Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025: Evaluasi ini dilakukan untuk menilai efektivitas proses pembelajaran dan mencari solusi atas berbagai kendala, sehingga perkuliahan di masa mendatang dapat berjalan lebih optimal.
- Persiapan Perkuliahan Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025: Diskusi ini mencakup penyusunan jadwal, penyesuaian kurikulum, dan perencanaan metode pembelajaran inovatif untuk mendukung kualitas pendidikan.
- Persiapan The Third International Seminar ORGATROP 2025: Seminar internasional ini menjadi wadah untuk mempertemukan akademisi dan peneliti dari berbagai negara, guna berbagi hasil riset terkini di bidang tanah dan lingkungan tropis.
- Persiapan Penelitian Mahasiswa Angkatan 2021: Kegiatan ini difokuskan pada pembekalan dan penguatan metodologi riset untuk mahasiswa yang akan memulai penelitian mereka, memastikan topik yang diambil relevan dengan kebutuhan ilmu pengetahuan dan masyarakat.
Kegiatan konsinyering ini memiliki relevansi kuat dengan berbagai Tujuan Pembangunan yaitu SDG 4: Pendidikan Berkualitas. Evaluasi dan persiapan perkuliahan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, mendorong pembelajaran yang inklusif, serta menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang ilmu tanah.
Temanggung, 5 Desember 2024 – Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian dan mendorong keberlanjutan, telah dilaksanakan kegiatan koordinasi antara petani, tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM), dan tim Petrokimia di Kabupaten Temanggung.
Kegiatan di lapangan mencakup beberapa agenda utama yaitu penetapan plot penelitian dan pendampingan aplikasi pupuk.
Kegiatan ini sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya: SDG 2: Mengakhiri Kelaparan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim – Pendekatan ilmiah dalam penggunaan pupuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor pertanian, salah satunya melalui pengelolaan input pertanian secara bijak. Kegiatan ini juga menunjukkan pentingnya sinergi antara dunia akademik, industri, dan petani dalam mendorong transformasi sektor pertanian menuju keberlanjutan.
22 November 2024 Desa Palangkau Baru, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Tradisi mengayam purun tetap terjaga sebagai warisan budaya yang sarat nilai dan kearifan lokal. Aktivitas ini tidak hanya menjadi mata pencaharian masyarakat, tetapi juga wujud kecintaan terhadap lingkungan, memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah secara berkelanjutan.
Purun merupakan salah satu tanaman yang tumbuh subur di rawa gambut. Tumbuhan yang merupakan rumput liar itu hidup di sekitar perairan, tumbuh subur di lahan basah Kalimantan. Tanaman ini telah lama diolah masyarakat Desa Palangkau Baru menjadi berbagai produk kerajinan, seperti tikar, tas, topi, hingga keranjang. Proses pengolahan purun diawali dengan memanen rumput yang kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah kering, purun dianyam secara tradisional menggunakan teknik yang diwariskan turun-temurun. Keahlian ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat desa.
Tim survei dari Departemen Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, melakukan survei di Desa Sumber Mulya, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas. Kegiatan ini bertujuan untuk memetakan kondisi vegetasi dan tanah sebagai langkah awal dalam perencanaan cetak sawah di tahun 2025. Survei menunjukkan bahwa vegetasi di desa ini didominasi oleh tanaman galam (Melaleuca cajuputi), dengan lahan kelapa sawit (Elaeis guineensis) seluas 7,5 hektar dan purun (Eleocharis dulcis) di sekitar parit-parit.