Pada 22 Januari 2025, Tantriani, S.P., M.Agr., Ph.D. dan Imas Masithoh Devangsari, S.P., M.Sc., Ph.D. melakukan pengamatan terhadap tanaman bawang merah pada usia 45 Hari Setelah Tanam (HST) di Temanggung. Kegiatan ini merupakan bagian dari uji efektivitas pupuk MaxRoot yang merupakan hasil kerja sama antara Departemen Tanah Fakultas Pertanian UGM dan PT Petrokimia Gresik. Penelitian ini diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Benito Heru Purwanto, M.P., M.Agr., sebagai salah satu upaya mendukung inovasi dalam pemupukan berkelanjutan.
Uji coba ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana pupuk MaxRoot dapat meningkatkan efisiensi pemupukan, produktivitas tanaman bawang merah, serta memperbaiki kualitas tanah di lahan pertanian. Temanggung dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan salah satu sentra produksi bawang merah di Indonesia.
Kegiatan ini memiliki kontribusi yang relevan terhadap beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain:
SDG 2: Tanpa Kelaparan, dengan mendukung peningkatan produktivitas pertanian untuk memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dengan mengembangkan pupuk yang efektif dan ramah lingkungan guna mengurangi limbah dan dampak negatif pada tanah.
SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, melalui pendekatan pemupukan yang mendukung mitigasi perubahan iklim dengan memperbaiki efisiensi penggunaan pupuk dan mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor pertanian.
Kolaborasi antara akademisi dan industri, seperti dalam kegiatan ini, menunjukkan pentingnya sinergi antara ilmu pengetahuan dan aplikasi praktis untuk menjawab tantangan global di bidang pertanian. UGM melalui Departemen Ilmu Tanah terus berkomitmen untuk mendorong inovasi dan berkontribusi dalam menciptakan masa depan pertanian yang lebih baik bagi Indonesia.
Penulis: Tantriani