Kapuas, Kalimantan Tengah – Tim peneliti dari Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami dan Dr. Makruf Nurudin, S.P., M.P., telah melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terkait Survei dan Investigasi Desain (SID) untuk proyek cetak sawah. Kegiatan yang berlangsung pada 21–24 November 2024 ini merupakan bagian dari upaya strategis mendukung ketahanan pangan nasional melalui perluasan areal sawah. Sebelumnya, pada tanggal 12 November 2024 telah diberangkatkan tim surveyor.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesesuaian lahan bagi pengembangan sawah baru yang produktif dan berkelanjutan. Proses ini melibatkan tinjauan mendalam terhadap berbagai aspek, seperti karakteristik tanah, kondisi hidrologi, topografi, dan infrastruktur pendukung, sehingga hasilnya dapat memberikan rekomendasi berbasis data untuk optimalisasi lahan pertanian.
Prof. Sri Nuryani menekankan bahwa pendekatan ilmiah dan berbasis data sangat penting dalam mencetak sawah baru agar tidak hanya meningkatkan produktivitas pangan tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan. Ia juga menyebutkan bahwa proses ini melibatkan tenaga ahli multidisiplin, termasuk ahli tanah, geodesi, hidrologi, agronomi, sosial ekonomi, dan agroklimatologi, guna memberikan pandangan yang komprehensif.
Metode yang digunakan dalam SID mencakup pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui survei lapangan, termasuk uji cepat sifat fisik-kimia tanah menggunakan perangkat khusus, pemetaan topografi dengan teknologi LIDAR drone, dan analisis hidrologi lapangan. Selain itu, data kesesuaian lahan dikumpulkan untuk mengevaluasi apakah suatu area dapat dikembangkan menjadi sawah serta kondisi saluran irigasi yang ada. Data sekunder dikompilasi dari berbagai instansi terkait, seperti Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Balai Wilayah Sungai, dan dinas lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah.
Kegiatan SID ini tidak hanya relevan untuk mendukung program ketahanan pangan tetapi juga terkait erat dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Salah satunya adalah SDG 2: Mengakhiri Kelaparan, yang berfokus pada peningkatan ketersediaan pangan melalui pengembangan lahan pertanian yang berkelanjutan. Selain itu, kegiatan ini mendukung SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, karena pendekatan berbasis data membantu meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. SDG 15: Melestarikan Ekosistem Darat juga menjadi perhatian, dengan memastikan bahwa konversi lahan dilakukan secara hati-hati tanpa merusak ekosistem alami.
Dengan pendekatan yang komprehensif, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya pada peningkatan produksi pangan nasional tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Departemen Tanah UGM berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif pemerintah dalam pengelolaan sumber daya lahan demi menciptakan sistem pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.
Penulis: Tantriani