Pada tanggal 20 November 2018 telah dilaksanakan pertemuan pendahuluan tentang kerjasama riset kolaborasi terkait Biochar di Ruang Sidang Dekanat Fakultas Pertanian UGM. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut terhadap proposal proyek kerjasama yang telah disusun sebelumnya. Kerjasama ini diikuti tidak hanya oleh pihak akademisi akan tetapi juga oleh pihak swasta selaku penyedia material (biochar).
Tim yang terlibat dalam kerjasama riset Biochar ini adalah Departemen Tanah Universitas Gadjah Mada yang diwakili oleh Dr. Benito Heru Purwanto, M.Agr. beserta beberapa staf Departemen; Prodi Ilmu Tanah Universitas Syah Kuala yang diwakili oleh Prof. Dr. Ir. Darusman, M.Sc.; Prodi Agrotechnology Universitas Udayana yang diwakili oleh Dr. Ir. Anak Agung Istri Kesumadewi; Jurusan Tanah Universitas Andalas yang diwakili oleh Prof. Dr. Ir. Herviyanti; Faculty Bioscience Engineering Ghent University yang diwakili oleh Prof. Stefaan De Neve; serta Bambu Nusa Verde yang diwakili oleh Marc Pieter.
Agenda dari pertemuan pendahuluan kali ini terdiri atas 4 (empat) poin, yaitu:
- Review terhadap konten proposal proyek
- Penekanan terhadap metode yang akan digunakan
- Aktivitas selama proyek berjalan
- Capaian dari kerjasama ini
Proyek kerjasama riset ini menekankan pada peran Bambu sebagai biochar. Seperti yang telah banyak diketahui bahwa biochar dapat memperbaiki distribusi pori mikro pada tanah. Sehingga biochar ini sangat bermanfaat dalam memperbaiki kualitas tanah dan lingkungan serta juag bermanfaat dalam hal carbon sequestration. Pemilihan tanaman Bambu sebagai material dari biochar adalah karena Bambu banyak ditemukan di Indonesia. Sehingga harapannya pasokan Bambu ini dapat menjadi alternatif arang kayu yang selama ini sudah banyak dikenal sebagai material biochar.
Proyek kerjasama riset ini merupakan multi-years project dimana target penyelesaian kerjasama riset ini adalah 3 tahun. Dalam pertemuan pendahuluan ini juga dijelaskan bahwa tujuan utama dari kerjasama riset ini adalah untuk meningkatkan “impact” yang mana “impact” ini dilihat tidak hanya dari sisi saintifik-nya saja melainkan juga dari sisi sosial-nya. Kemudian, sebagai penutup, diakhir pertemuan pendahuluan ini diagendakan makan bersama di salah satu Resto di Jogja yang diharapkan dapat menjadi ajang untuk meningkatkan keakraban antar anggota tim.