Bontang, 16 November 2024 – Nasih Widya Yuwono, S.P., M.P., dosen Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM), kembali menunjukkan kiprahnya dalam inovasi pemulihan lahan kritis melalui kegiatan aplikasi KALAM (Kompos, Arang, Lindi, Abu, Mikroba). Teknologi KALAM diterapkan untuk memperbaiki kualitas tanah di lahan pascatambang batubara milik PT Indominco Mandiri, Bontang, Kalimantan Timur. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mengatasi degradasi tanah akibat aktivitas pertambangan dan mendukung keberlanjutan ekosistem lokal.
KALAM merupakan teknologi berbasis bahan organik dan mikroba yang dirancang untuk memperbaiki tanah terdegradasi. Teknologi ini memadukan:
- Kompos: Menambah bahan organik untuk memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.
- Arang: Berfungsi sebagai agen penahan air dan nutrisi.
- Lindi: Ekstrak cairan organik untuk meningkatkan mikroflora tanah.
- Abu: Menyediakan unsur hara makro dan mikro.
- Mikroba: Meningkatkan aktivitas biologi tanah untuk mempercepat proses pemulihan.
Program aplikasi KALAM ini mendukung berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain: SDG 15 (Ekosistem Darat), SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi)
Dengan program ini, Departemen Tanah, Fakultas Pertanian UGM, terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan ekosistem untuk masa depan yang lebih baik!
Penulis: Tantriani