Pada hari Sabtu, 5 Oktober 2024, KMIT (Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah) merayakan lustrumnya dengan mengadakan acara pengabdian masyarakat yang berfokus pada pembersihan Sungai Code di Taman Plataran Jembatan Gemawang. Kegiatan ini berfokus pada pembersihan Sungai Code, sebuah saluran air yang vital yang semakin tercemar akibat limbah perkotaan dan polusi. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak dan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
Acara ini diikuti oleh mahasiswa dari program studi Ilmu Tanah dan Magister Ilmu Tanah. Di bawah bimbingan Dr. Riska Ayu Purnamasari, S.Si., M.Agr.Sc., Ph.D., peserta diberi pengarahan tentang pentingnya air bersih dan dampak buruk dari badan air yang terkontaminasi terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistem lokal. Dr. Riska menekankan bahwa air bersih sangat penting bagi kesehatan manusia dan keberlanjutan lingkungan.
Peserta dibagi menjadi beberapa tim, kemudian disebar di beberapa titik sungai dan membersihkan sampah dan puing-puing yang telah menumpuk di sepanjang sungai. Seiring berjalannya waktu, suasana dipenuhi dengan semangat dan kebersamaan. Para relawan bekerja dengan tekun, mengumpulkan botol plastik, bungkus makanan, dan sampah lainnya yang telah mencemari sungai. Pemandangan sungai yang dulunya tercemar secara bertahap berubah menjadi aliran air yang lebih bersih adalah bukti dari upaya kolektif para peserta.
Kegiatan dilanjutkan dengan menyiapkan larutan eco-enzyme untuk dituangkan ke dalam sungai. Penuangan eco-enzyme ke dalam sungai dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan distribusi yang merata, bertujuan untuk memperbaiki kualitas air dan mendukung pemulihan ekosistem. Eco-enzyme, yang terbuat dari bahan organik alami, bekerja dengan memecah zat-zat pencemar dan merangsang pertumbuhan mikroorganisme bermanfaat, sehingga membantu mengembalikan keseimbangan ekologis. Proses ini tidak hanya berpotensi mengurangi polusi, tetapi juga meningkatkan keanekaragaman hayati di area sekitar, menjadikannya langkah penting dalam upaya menjaga kesehatan lingkungan.
Selain pembersihan fisik, acara ini juga berfungsi sebagai platform edukasi. Dr. Riska mengadakan lokakarya tentang pentingnya keanekaragaman hayati dan bagaimana ekosistem yang sehat mendukung berbagai bentuk kehidupan. Ia menjelaskan bahwa sungai seperti Sungai Code adalah habitat vital bagi banyak spesies, dan kesehatan mereka berdampak langsung pada lingkungan dan komunitas sekitarnya.
Proyek pengabdian masyarakat ini tidak hanya bertujuan untuk membersihkan sungai, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga sumber air bersih. Peserta didorong untuk mengadopsi praktik berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti mengurangi penggunaan plastik dan berpartisipasi dalam upaya pembersihan di masa depan.
Acara berakhir dengan para peserta berkumpul untuk upacara penutupan. Panitia Lustrum mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua yang terlibat, menyoroti pentingnya kontribusi mereka terhadap ekosistem lokal. Ia menegaskan bahwa kesehatan sungai sangat penting bagi keanekaragaman hayati dan bahwa tindakan kolektif diperlukan untuk memerangi pencemaran air.
Secara keseluruhan, proyek pengabdian masyarakat lustrum KMIT di Sungai Code adalah kesuksesan yang luar biasa, menunjukkan kekuatan tindakan kolektif dalam mengatasi masalah lingkungan. Dengan fokus pada air bersih, pemulihan ekosistem, dan keanekaragaman hayati, para peserta mengambil langkah signifikan menuju pencapaian SDGs dan memastikan planet yang lebih sehat untuk generasi mendatang.
Penulis : Adam Rosdewanto
Editor : Permata Harty