Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Tanah dari mata kuliah Kesuburan Tanah II melaksanakan praktikum lapangan di daerah Merapi dan Ngablak, Magelang. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati profil tanah dan mempelajari cara penggunaan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK) serta Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS).
Tujuan dan Manfaat Praktikum
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 8 Juni 2024 ini melibatkan sejumlah mahasiswa yang berhenti di beberapa stopsite untuk melakukan pengamatan mendalam terhadap profil tanah di lokasi tersebut. Pengamatan ini dilakukan untuk memahami karakteristik dan kesuburan tanah di daerah Merapi dan Ngablak. Selain pengamatan langsung, para mahasiswa juga mendapatkan kesempatan untuk mempelajari dan menggunakan alat-alat uji tanah seperti PUTK dan PUTS. Alat-alat ini digunakan untuk mengukur berbagai parameter tanah yang penting bagi pertanian dan pengelolaan lahan. Beberapa parameter yang diukur antara lain pH tanah, kadar nitrogen, fosfor, dan kalium, serta kapasitas tukar kation.
Pengamatan Langsung di Lapangan
Di setiap stopsite, mahasiswa melakukan pengamatan visual dan mengambil sampel tanah untuk dianalisis lebih lanjut. Mereka mempelajari struktur tanah, tekstur, warna, dan keberadaan bahan organik. Pemahaman mengenai profil tanah ini penting untuk menentukan kesesuaian tanah untuk berbagai jenis tanaman dan metode pengelolaan yang diperlukan untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Penggunaan Alat Uji Tanah
PUTK dan PUTS merupakan alat penting yang digunakan dalam praktikum ini. PUTK (Perangkat Uji Tanah Kering) digunakan untuk menguji tanah di lahan kering, sementara PUTS (Perangkat Uji Tanah Sawah) digunakan untuk lahan sawah. Alat-alat ini membantu mahasiswa dalam mengukur parameter-parameter yang mempengaruhi produktivitas tanah secara langsung di lapangan, memungkinkan mereka untuk segera melihat hasil dan melakukan analisis.
Implikasi dan Penerapan Hasil Praktikum
Praktikum lapangan ini merupakan bagian penting dari kurikulum mata kuliah Kesuburan Tanah II, yang dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam melakukan analisis dan pengamatan tanah di lapangan. Diharapkan, melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang telah dipelajari di kelas dalam situasi nyata di lapangan. Selain itu, mereka juga diharapkan mampu memberikan rekomendasi pengelolaan tanah yang tepat untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.
Relevansi dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG)
Praktikum ini secara langsung terkait dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), SDG 2: Tanpa Kelaparan. Dengan memahami kesuburan tanah dan cara mengelola tanah secara efektif, mahasiswa dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas pertanian dan keberlanjutan lingkungan. Penggunaan alat-alat uji tanah juga mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan memberikan pendidikan praktis yang mendalam kepada mahasiswa. Selain itu, kegiatan ini juga mendukung SDG 15: Ekosistem Daratan dengan memastikan praktik pengelolaan tanah yang berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya mendapatkan pengetahuan teknis, tetapi juga kesadaran akan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, sehingga dapat berkontribusi pada tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan di masa depan. Praktikum lapangan di daerah Merapi dan Ngablak merupakan pengalaman berharga bagi mahasiswa Pascasarjana Ilmu Tanah dalam memahami dan mengelola kesuburan tanah.
Penulis: Permata Harty Noor Fajarini
Editor: Tantriani